APA SIH INTERNAL AUDIT ITU?
Latar Belakang Masalah
Beberapa
waktu teman saya menelepon untuk bercerita bahwa hari itu dia dipindahkan ke
bagian internal audit untuk menjadi internal auditor. Meskipun sudah lebih dari
5 tahun bekerja sebagai staff accounting di perusahaan tersebut, namun dia
belum paham tentang internal audit. Sehingga terlontar pertanyaan “Apa sih
internal audit itu? apa sih kerjaan internal auditor itu seharusnya? Dan
berbagai pertanyaan lain yang intinya menunjukkan ketidakpahamannya terhadap
internal audit.
Waktu
saya dicerca pertanyaan itu, saya bisa mengerti apabila dia tidak paham, namun
sayangnya dia tidak mengerti bahwa tidak gampang menjawab pertanyaannya dalam
waktu singkat! Karena terus mendesak, akhirnya saya jawab singkat bahwa pada
intinya bidang internal audit adalah tentang tujuan organisasi, ancaman
terhadap pencapaian tujuan-tujuan tersebut, kontrol untuk mengurangi
ancaman-ancaman ke tingkat yang dapat diterima, dan secara berkesinambungan
melakukan pemantauan dan perbaikan komponen-komponen interaktif tersebut.
Pembahasan
Menurut
Institute of Internal Auditor (IIA), definisi resmi internal audit adalah
sebagai berikut:
Internal
Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity
designed to add value and improve an organization's operations. It helps an
organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control,
and governance processes.
Internal
Audit adalah aktivitas independen, objektif dan konsultasi yang dirancang untuk
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Ini membantu organisasi
mencapai tujuannya secara sistematis, pendekatan secara disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian
intern, dan proses tata kelola (apabila dapat diartikan dari governance
process).
Dalam
beberapa tahun terakhir inti definisi dari internal auditing tersebut tidak
berubah, namun demikian khasanah mengenai peranan (role) internal auditor
banyak mengalami perkembangan dan paradigma. Sesuai definisi di atas, peranan
internal audit adalah untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, pengendalian intern, dan proses governance.
Lalu apa yang sebenarnya dilakukan
oleh internal auditor?
Pada
dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang
berulang-ulang dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang
berbeda tergantung pada sifat dan jenis area yang diaudit. Langkah-langkah
dasar dalam proses audit internal adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan penilaian risiko formal bagi organisasi/perusahaan (apa yang penting
untuk dilihat)
2.
Menyusun audit universe (apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit)
3.
Menyusun rencana audit berbasis risiko (apa yang akan diaudit dan kapan
dilaksanakan)
4.
Pelaksanaan rencana audit tahunan (pelaksanaan audit)
5.
Peninjauan kembali dan mereformasi (mulai dari awal lagi)
Ini
adalah langkah-langkah dasar. Dalam setiap seksi, ada juga standar konsistensi
metodologi dan pendekatan yang harus diikuti. Sebagai contoh, untuk setiap
pelaksanaan rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah-langkah
berikut:
1.
Memahami dan mendokumentasikan proses dan prosedur dari fungsi atau area yang
akan
diaudit diaudit (preliminary survey and analysis)
diaudit diaudit (preliminary survey and analysis)
2.
Menentukan sasaran audit dari area atau fungsi yang akan diaudit (audit
objectives)
3.
Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan-tujuan audit tersebut
4.
Memahami pengendalian intern yang ada untuk mengurangi risiko ke tingkat yang
dapat
diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko
diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko
5.
Melakukan pengujian terhadap desain yang memadai dan operasional yang memadai
efektiv
serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut
serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut
6.
Melaporkan temuan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian
intern dan /
atau peningkatan efisiensi operasi
atau peningkatan efisiensi operasi
7.
Memonitor dan melaporkan upaya mitigasi manajemen untuk mengontrol kelemahan
yang
diidentifikasi berada di luar tingkat toleransi risiko manajemen.
diidentifikasi berada di luar tingkat toleransi risiko manajemen.
Itulah
proses berulang-ulang paling mendasar yang diikuti untuk setiap area yang akan
diaudit. Seluruhnya bermuara pada pada risiko, pengendalian intern serta proses
governance. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, maka kita dapat
melakukan audit apa pun.
Masalahnya
adalah bahwa langkah-langkah tersebut di atas adalah suatu metodologi. Di dalam
pelaksanaan audit, bukan hanya metodologi yang dilaksanakan namun juga
dipengaruhi oleh faktor keahlian (expertise). Ini adalah tentang bagaimana
analisa dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 1
tahun dapat berbeda dengan yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit
10 tahun.
Dalam
pekerjaannya, Internal Auditor terkadang memperoleh julukan sebagai “polisi
Perusahaan”. Hal tersebut karena internal auditor bekerja untuk memeriksa
kesalahan-kesalahan yang ada diperusahaan. Namun demikian, dalam
perkembangannya, paradigm audit internal modern semakin berkembang, termasuk
tugas, peranan dan fungsinya. Salah satu aspek yang memicu adalah risk
management dimana Internal auditor modern berhadapan dengan serangkaian risiko
pada:
-
Efektivitas dan efisiensi operasi
-
Reliabilitas dan integritas informasi
keuangan dan operasional
-
Pengamanan asset
-
Hukum, peraturan, atau kepatuhan kontrak
Siapa yang melaksanakan fungsi
internal audit?
Fungsi
ini tentu saja dilaksanakan oleh Internal Auditor perusahaan. Dalam perkembangan
dewasa ini, hampir seluruh perusahaan telah memiliki fungsi internal audit yang
dilaksanakan oleh internal auditor perusahaan tersebut, meskipun terkadang
hanya berada di level holding company atau di kantor pusat grup perusahaan.
Namun demikian, tidak sedikit pula perusahaan yang memilih outsourcing pihak
eksternal (konsultan) untuk melaksanakan seluruh fungsi internal audit
tersebut. Mekanisme lain adalah sebagian fungsi internal audit dilakanakan oleh
staf intern perusahaan (misalnya perencanaan dan pelaksanaan) dan sebagian
pelaksanaan fungsi audit lainnya (misalnya supervise dan review) dilaksanakan
melalui outsourcing. Mekanisme ini umumnya disebut internal audit
co-outsourcing. Internal auditor, Internal audit co-outsourcing atau internal
audit outsourcing masing-masing memiliki pertimbangan sisi keuntungan dan
kelemahan. Dalam praktiknya pihak internal perusahaan dianggap memiliki
pemahaman yang memadai terhadap operasional dan risiko perusahaan, namun pihak
internal perusahaan memiliki kelemahan dalam masalah faktor fixed-cost,
kepentingan, independensi dan obyektivitas serta benchmarking dan pemahaman
best practices. Berbeda dengan pihak eksternal yang memiliki keunggulan dalam
independensi, obyektivitas, tidak memiliki kepentingan dalam perusahaan, serta
memiliki keunggulan dalam benchmarking terhadap best practices. Selain
advantages tersebut, dalam hal biaya, outsourcing tentu memiliki pertimbangan
biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan dalam membangun departemen internal audit.
Kesimpulan
Internal Auditing is
an independent, objective assurance and consulting activity designed to add
value and improve an organization's operations. It helps an organization
accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to
evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and
governance processes.
Comments
Post a Comment