BAGAIMANA TEMUAN AUDIT ITU ?
Latar Belakang
Masalah-masalah
penting (material) yang ditemukan selama
audit berlangsung dan masalah tersebut pantas untuk dikemukakan dan dikomunikasikan
dengan auditee karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan peningkatan
kinerja-ekonomi, efesiensi, dan efektivitas-auditee.
Pembahasan
Ciri Temuan Audit yang Baik
Terdapat
3 ciri temuan audit yang dikategorikan baik, yaitu temuan audit, yaitu :
1.
Temuan
audit harus didukung oleh bukti yang memadai
Ciri pertama adalah temuan audit seharusnya didukung
oleh bukti yang cukup agar auditee dan para pembaca temuan audit menjadi yakin
tentang kebenaran isi temuan audit. Semua unsure (kondisi, criteria, dan
sebab-akibat) harys didukung oleh bukti yang cukup. Pengembangan temuan audit
dengan dukungan bukti yang kuat akan mempermudah penyusunan laporan sekaligus
mempermudah penyiapan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan auditee.
2.
Temuan
audit harus penting (Material)
Ciri kedua adalah temuan audit harus penting
(Material). Penting dan tidaknya seuatu temuan diindikasikan apabila pengguna
laporan keuangan mengambil tindakan atau kebijakan berdasarkan informasi yang
ada dalam laporan temuan tersebut. Auditor Judgment, yang merupakan
pertimbangan professional auditor, juga merupakan factor dominan dalam
menetapkan tingkat materialitas atau tingkat pentingnya suatu permasalahan.
3.
Temuan
audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, criteria, dan sebab-
akibat)
akibat)
Ciri ketiga adalah temuan audit harus meguraikan
secara jelas kondisi, criteria, dan sebab-akibat. dalam melaksanakan audit
kinerja, kosakata yang paling dikenal dan selalu dicantumkan diingatan auditor
adalah kondisi, criteria, dan sebab-akibat. pengalaman di lapangan menunjukkan
bahwa kesulitan dalam pembuatan laporan audit yang cepat dan mudah dipahami
sering kali berkaitan dengan pengembangan dan pengorganisasian atribut tersebut
dalam laporan.
Seringkali
sulit membedakan secara jelas penyebab yang paling dominan terhadap suatu
kondisi mengingat demikian banyak variable penyebab. Akibat yang ditimbulkan
oleh penyebab tersebut juga dapat bervariasi. Untuk itu, auditor dituntut untuk
cermat dalam menentukan hubungan sebab-akibat dalam suatu temuan audit serta
menentukan penyebab yang paling dominan.
Adapun komponen temuan audit :
1.
Kondisi
Kondisi (what is) adalah gambaran situasi yang
sebenarnya terjadi di lembaga atau organisasi yang diaudit.
Adapun komponen temuan audit :
2. Kriteria
Criteria (What should be) adalah sesuatu yang seharusnya
terjadi di organisasi yang diaudit (auditee), yang pada umumnya berupa standar
masukan (input) serta standar proses kerja dan standar hasil (output), baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Criteria adalah standar yang
digunakan untuk menentukan apakah suatu program dapat mencapai atau melebihi
harapan. Criteria merupakan suatu alat atau cara untuk dapat memahami hasil
audit.
3.
Sebab-akibat
3.1 Sebab
Dengan mengetahui “sebab” suatu masalah secara
jelas, auditor akan lebih mudah membuat rekomendasi yang tepat untuk mengadakan
perbaikan kinerja entitas yang diaudit. Suatu masalah dapat merupakan akibat
dari sejumlah factor tertentu. Oleh karena itu, rekomendasi dapat lebih tepat
jika auditor dapat dengan jelas menunjukkan bukti dan alas an tentang kaitan
antara masalah yang ada dengan factor yang identifikasi sebangai penyebab.
“Sebab” dapat terjadi diluar kendali auditee. Untuk
itu, rekomendasi harus menjadi perhatian pihak-pihak luar auditee, yang terkait
dengan temuan tersebut. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terkait harus
mendapat laporan audit, khususnya yang menyangkut temuan audit, untuk kemudian
member komentarnya.
3.2 Akibat
Untuk mengetahui penting tidaknya temuan yang
diungkapkan, auditor perlu menetukan “akibat” atau kemungkinan akibat yang
timbul. Apabila akibatnya cukup material terhadap tingkat pencapaian kinerja,
akibat tersebut harus dicantumkan dalam temuan audit. Sebaliknya, bila temuan
tersebut tidak material dan tidak berpengaruh maka cukup diselesaikan dengan
pihak pelaksana, dengan sepengetahuan pimpinan auditee dan tidak perlu
dicantumkan dalam temuan audit. “Akibat” dapat dikuantifikasikan, misalnya
biaya-biaya proses, input, atau fasilitas-fasilitas tidak produktif lainnya
yang mahal. Akibat juga dapat bersifat kulalitatif, misalnya akibat dari tidak
adanya internal control, kebijakan yang tidak baik, sdb.
“Akibat” suatu temuan harus dapat menunjukkan bahwa
suatu tindakan perbaikan harus dilakukan, baik yang dapat terjadi di masa
lampau, dimasa kini atau dimasa mendatang.
Kesimpulan
Temuan
audit yang baik yaitu :
-
Temuan audit harus didukung oleh bukti
yang memadai,
-
Temuan audit harus penting (Material),
-
Temuan audit harus mengandung unsur
temuan (kondisi, criteria, dan sebab-akibat).
Komponen
Audit yaitu :
-
Kondisi,
-
Criteria,
-
Sebab – Akibat.
Comments
Post a Comment